Salah posisi menggendong bayi – Hai Bunda, bagaimana perasaannya saat buah hati sudah terlahir ke dunia? Pastinya bahagia bukan? Dalam merawat bayi, pastinya orang tua akan memerhatikan semua hal dengan sangat detail. Termasuk cara menggendong bayi. Hal ini karena, terdapat risiko fatal akibat salah cara gendong bayi.
Kegiatan menggendong adalah salah satu aktivitas yang sudah menjadi rutinitas bagi orangtua, terutama Bunda dengan si Kecil. Hal ini Bunda lakukan ketika sedang menyusui buah hatinya atau sekedar ingin menenangkan bayi yang rewel.
Namun, tahukah Bunda ada banyak risiko yang berbahaya bagi bayi, jika Bunda atau orang lain salah posisi saat menggendongnya? Jika belum tahu, berikut ini ada beberapa efek berbahaya yang mungkin terjadi. Simak dengan baik-baik, ya Bunda!
Daftar Isi
Hip dysplasia
Saat menggendong buah hati, usahakan posisinya setinggi pinggul, ya. Posisi seperti ini sangat ideal untuk menjaga kesehatan pinggul bayi. Selain itu, seharusnya gendongan bayi tidak menekan bagian pinggul dan paha bayi.
Menurut Galeri Pos, apabila salah posisi kaki bayi akan menggantung dan tubuhnya bertumpu pada tulang belakang. Tentunya keadaan ini bukan hal yang baik untuk kesehatan bayi. Pada masa perkembangan, tulang bayi sangat rentan terjadi pergesaran. Hip dysplasia merupakan keadaan bergesernya tulang pinggul dan paha pada bayi.
Tulang belakang melengkung
Masalah tulang belakang melengkung, umumnya dikarenakan posisi menggendong bayi yang menghadap depan. Posisi ini bisa menyebabkan tubuh buah hati menjadi agak condong ke depan.
Menggendong dengan posisi ini dalam waktu yang cukup lama memiliki efek buruk bagi kesehatan tulang bayi. Tulang belakangnya bisa melengkung sehingga dapat berdampak tidak baik untuk postur tubuh si Kecil. Bahkan hal ini dapat mengakibatkan bayi bungkuk di usia muda, sehingga diperlukan tindakan fisioterapi.
Membahayakan kepala dan leher
Bayi dengan usia kurang dari setahun belum memiliki tubuh yang kuat. Sehingga, Bunda harus menopang bagian leher dan kepalanya. Apabila salah posisi menggendong bayi dan kurang memperhatikan area tersebut, maka kepala dan lehernya bisa mengalami masalah.
Menggendong dengan tidak menompang bagian kepala dan leher dapat mengakibatkan tertekuknya saluran pernafasan sehingga bayi kesulitan bernafas. Bahkan, jika terlalu lama membiarkan menggendong bayi dengan posisi mengarah ke depan, maka hal ini dapat membuatnya tercekik karena saluran pernafasannya tertekan.
Shake baby syndrome
Beberapa gendongan dapat membuat kaki bayi mengayun bebas. Banyak orang tua yang menganggapnya hal yang biasa dan bukan suatu masalah besar. Padahal, jika keadaan ini berlangsung secara terus menerus, maka bayi akan berisiko mengalami shaken baby syndrome.
Guncangan kaki yang terlalu kuat dapat membuat kepala ikut terguncang. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan pada otak bayi, bahkan sampai perdarahan pada retina mata. Oleh sebab itu, Bunda Ayah harus berhati-hati dan selalu memperhatikan posisi dalam menggendong buah hatinya.
Skoliosis
Ketika Bunda menggendong si kecil, pastikan tulang belakangnya bertumpu dengan sempurna. Menggendong bayi dengan posisi yang salah akan membuat tumpuan di area tulang belakangnya hanya pada satu sisi saja. Keadaan ini memiliki sebutan skoliosis. Hal ini mengakibatkan tulang belakang bayi berbelok ke samping.
Spondylosis
Selain skoliosis, menggendong buah hati dengan posisi yang salah dapat mengakibatkan bayi mengalami spondylosis. Keadaan ini dapat menyebabkan cidera tulang belakang sehingga bisa menimbulkan guncangan yang berulang di area saraf dan sekitar tulang.
Itulah beberapa risiko berbahaya akibat salah posisi menggendong bayi. Sebab itulah, Bunda dan Ayah harus memerhatikan posisi yang tepat saat menggendong buah hati. Selain itu, perhatikan pula pemberian nutrisi melalui ASI eksklusif yang juga bermanfaat untuk kesehatan tulang bayi. Semoga bermanfaat!