Catatan Arin – Manusia tidak akan pernah lepas dari interaksi dengan manusia lainnya, sebab manusia adalah makhluk sosial. Inilah yang menyebabkan kecerdasan interpersonal sangat penting dalam kehidupan, apalagi untuk anak-anak. Jadi, melatih kecerdasan interpersonal anak itu perlu untuk masa depannya kelak.
Sayangnya, masih banyak orang tua yang kurang pemahaman tentang kecerdasan interpersonal. Mereka biasanya beranggapan bahwa perkembangan kognitif anak yang paling penting. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang baik, tidak akan kesulitan saat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Seperti berkenalan dengan teman baru di sekolah atau orang lain yang mereka temui di luar lingkungan rumah. Selain mudah beradaptasi, anak juga akan mempunyai rasa empati yang tinggi, berkomunikasi dengan baik, dan memiliki kemampuan bekerja sama dengan teman-temannya.
Daftar Isi
Karakteristik Kecerdasan Interpersonal
Bunda juga perlu mengenali beberapa karakteristik dari kecerdasan interpersonal. Apa saja sih karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersonal?
Pandai Berkomunikasi
Apabila anak Bunda memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, berarti si kecil memiliki kecakapan atau kecerdasan interpersonal. Biasanya, anak yang mempunyai kecerdasan interpersonal cenderung lebih aktif dalam berkomunikasi dan banyak bicara.
Kemampuan komunikasi yang baik ini juga bisa kita sebut sebagai ciri-ciri anak cerdas. Ketika potensi ini bisa Bunda asah dengan baik, maka kelak mereka akan memiliki kemampuan publik speaking yang sangat bagus.
Mempunyai Solidaritas Tinggi
Selain pandai dalam hal komunikasi, anak yang mempunyai kecerdasan interpersonal juga punya jiwa solidaritas yang tinggi. Bunda bisa melihatnya ketika anak suka membantu teman, dapat memahami perasaan orang di sekitar, dan turut senang mendukung pencapaian dari teman-temannya.
Nah, cara melatih kecerdasan interpersonal anak yang sesuai dengan karakteristik ini adalah dengan mempertajam rasa empati anak.
Menjadi Pendengar yang Baik
Anak yang suka menjadi pendengar bagi cerita teman atau orang lain, menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecerdasan interpersonal yang baik. Mereka cenderung mengalah atau memilih diam saat temannya sedang bercerita.
Membangun budaya anak curhat dengan orang tua juga termasuk salah satu cara membangun kecerdasan interpersonal. Dengan pola keterbukaan ini, anak dan orang tua saling terhubung, saling bertukar perasaan.
Membangun Kecerdasan Interpersonal Anak
Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak. Simak baik-baik, ya!
Mempertajam empati
Sebenarnya, empati atau insting ingin menolong sesama dimiliki oleh setiap manusia. Namun, untuk mempertajam insting tersebut, anak perlu dorongam serta bantuan dari Bunda sebagai cara melatih kecerdasan interpersonal anak. Hal yang bisa Bunda lakukan sebagai langkah awal ialah dengan mencontohkan kegiatan menolong sesama.
Ajaklah anak untuk melakukan hal serupa dengan hal-hal sederhana, seperti memberi bantuan pada teman yang terjatuh, meminjaminya alat tulis jika mereka terlupa untuk membawa, atau membantu menenangkan temannya yang menangis.
Mengenalkan perbedaan
Bunda bisa memperkenalkan perbedaan sejak dini pada anak. Misalkan, perbedaan fisik, perbedaan agama, hingga perbedaan kelas sosial. Sertakan pemahaman bahwa perbedaan yang ada bukan menjadi alasan untuk membeda-bedakan sikap kepada teman atau orang lain. Dengan begitu, anak juga akan sekaligus belajar toleransi.
Mengekspresikan perasaan
Anak-anak sering kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dengan baik. Maka, Bunda perlu turun tangan untuk melatih kecerdasan interpersonal anak dengan mulai membiasakan bertanya tentang bagaimana perasaan anak di setiap kesempatan.
Misalkan, saat anak baru pulang bermain, pulang sekolah, atau setelah jalan-jalan bersama keluarga. Secara perlahan, kebiasaan tersebut akan mengasah kepekaan sosial anak terhadap teman-teman sebayanya.
Melatih anak untuk mengelola emosi
Bunda pasti sering pusing melihat anak yang mengeluarkan emosinya di saat yang tidak tepat. Maka, latihlah mereka untuk mengelola emosi, atau mengarahkan anak agar bisa mengekspresikan perasaannya dengan baik.
Hal ini pun termasuk cara mengatasi anak menangis, namun dengan cara yang tepat. Kadang kita sebagai orang tua perlu mebiarkan anak menangis, melepas beban yang dipikulnya. Dengan catatan, menangis karena masalah berat, bukan karena tantrum dan manja.
Saat anak telah terlatih untuk mengelola emosi, berarti mereka telah berhasil menjaga hubungan baik dengan setiap orang di sekitarnya.
Menjaga kadar kepercayaan diri
Anak dengan kecerdasan interpersonal biasanya mempunyai kadar kepercayaan diri yang tinggi. Jangan sampai hal ini membuatnya jadi over pede, Bunda bisa menjaga atau mengarahkan kelebihan anak itu di jalur yang tepat. Alih-alih terlihat bossy, arahkan anak untuk menjadi ‘pemimpin’ yang baik di antara teman-temannya.
Nah Bunda, demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya melatih kecerdasan interpersonal anak. Yukk ikuti terus informasi parenting kekinian by catatan-arin.com. Semoga bermanfaat, Bunda!