Dilansir dari Jendela Inspirasi, setiap orang pasti pernah merasa malu. Kata ‘malu’ sendiri mempunyai banyak makna, namun apa sih ‘malu’ itu dalam konteks psikologi? Melansir dari beberapa sumber, rasa malu merupakan suatu kecenderungan hadirnya perasaan canggung atau tidak nyaman karena situasi baru, orang lain atau bentuk ketakutan akan keyakinan yang seseorang yakini sebagai apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.
Ketakutan tersebut bisa menghambat kemampuanmu untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang kamu inginkan. Rasa malu bisa hadir dalam bentuk dan kekuatan yang bervariasi. Salah satunya adalah perasaan tidak nyaman dalam bentuk ringan dan bisa kamu atasi sendiri.
Rasa malu akan menjadi sesuatu yang berkonotasi negatif dan menganggu saat hal tersebut konsisten muncul hingga menunjukkan gejala fisik seperti wajah memerah, berkeringat, jantung berdebar hingga kekhawatiran tentang bagaimana tanggapan orang lain kepadamu yang berujung pada kamu yang menarik diri dari interaksi sosial.
Hal tersebut sudah merugikan dirimu sendiri. Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan sifat pemalu yang bisa kamu terapkan. Simak baik-baik, ya!
Daftar Isi
Berdialog secara positif dengan diri sendiri
Melakukan dialog positif dengan diri sendiri bisa membantumu untuk menumbuhkan rasa sayang kepada diri sendiri. Dialog positif dengan diri mampu mengatasi keraguanmu hingga mampu menghadapi tantangan baru.
Daripada kamu fokus pada hal yang bersifat negatif dan pesimis, kamu bisa fokus untuk melihat dari sudut pandang yang jauh lebih positif dan optimis. Berdialog positif dengan diri sendiri akan menuntunmu untuk lebih berpikir positif, sehingga bisa menumbuhkan kepercayaan diri untuk melakukan interaksi.
Ragukan rasa malu yang dipunya
Keraguan hanya akan membuat merasa tidak pasti dan berujung pada rendahnya kepercayaan atas diri sendiri. Hal ini kerap menjadi permasalahan saat seseorang merasa malu. Lawan keraguanmu dengan doubt the doubt atau meragukan keraguanmu.
Pertanyakan kembali kebenaran dari apa yang tengah kamu ragukan pada dirimu sendiri. Pertanyakan pula keyakinan yang membatasi dan membuatmu ragu, sampai kamu menyadari bahwa tidak banyak fakta yang mendukung pernyataan kamu yang meragukan itu.
Lingkungan sosial yang membangun
Faktor lingkungan turut andil dalam mengatasi sifar pemalu. Orang-orang yang sering menghabiskan waktu denganmu bisa memengaruhi pikiran dan sikapmu tentang diri sendiri. Sebaiknya, pilih lingkungan yang suportif agar bisa mengatasi sifat pemalumu.
Lingkungan yang memberikan apresiasi serta kritik yang membangun, akan mendorong dirimu untuk memerbaiki diri dan meningkatkan kepercayaan atas diri kamu sendiri.
Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat sifat pemalumu semakin betah menetap. Munculnya perasaan kekurangan hingga tertinggal atas pencapaian orang lain, hanya akan membuatmu tidak bisa menghargai dan melihat pencapaian yang telah kamu lalui sampai saat ini.
Daripada membandingkan dirimu dengan orang lain, lebih baik buatlah gratitude journal berkelanjutan untuk melihat hal-hal yang kamu pelajari dan syukuri selama ini. Hal ini bertujuan agar kamu lebih fokus pada prosesmu sendiri.
Terus berlatih
Cara lain untuk mengatasi sifat pemalu adalah menetapkan target yang bisa melatih rasa malumu. Misalkan, memberanikan diri untuk bertanya di dalam kelas atau mencoba memberikan pendapat di dalam forum.
Ketika sudah menetapkan tujuan, mulailah dengan mencoba bersikap realistis dan pastikan bahwa tujuanmu bisa tercapai. Kamu bisa memulainya secara perlahan dan menetapkan tujuan kecil yang paling mudah.
Dengan menindaklanjuti komitmen yang kamu buat sendiri, kamu akan belajar untuk mempercayai dirimu sendiri, tidak peduli seberapa kecil progresnya. Sekaligus kamu bisa mendapatkan keyakinan pada apa yang mampu dirimu capai untuk menantang rasa malu dalam diri.
Demikianlah ulasan tentang cara menghilangkan sifat pemalu yang bisa saja merugikan dirimu sendiri. Lakukan secara bertahap, dan yakini kamu bisa melakukannya. Semoga bermanfaat, ya!