Fitrah manusia selalu ingin mengikuti seseorang yang lebih baik dari dirinya. Lantas kepada siapa kita mengikuti? Artis Korea? Ataukah seseorang yang istimewa yang ditinggikan Allah? Bagi para perempuan, sosok ummul mukminin Khadijah sangat layak dijadikan teladan. Khadijah, wanita yang hidup di zaman jahiliyah namun ia tetap menjaga kehormatan dirinya.
Khadijah adalah wanita pilihan yang dikenal dengan keluhuran budinya. Khadijah wanita cerdas dan visioner. Orang-orang di sekitarnya menjuluki Ath-Thahirah yang artinya suci dan mulia. Wanita baik dan cantik yang layak dijadikan idola bagi para wanita sesudahnya.
Awal mula Khadijah mengenal Rasulullah Muhammad melalui perdagangan. Khadijah seorang pedagang sukses. Suatu ketika Rasulullah Muhammad menjalin kerjasama dengan Khadijah. Perdagangan yang dijalankan Rasulullah memperoleh keuntungan yang besar. Laki-laki yang dijuluki Al-Amin ini membuat Khadijah terkesan dengan sosoknya.
Sebagaimana yang dikisahkan dalam Maisarah, Muhammad SAW adalah pribadi yang amanah dan berakhlak mulia. Hingga tiba saatnya Khadijah melamar Muhammad SAW.
Pernikahan Khadijah dengan Rasulullah Muhammad
Sejak sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah merupakan wanita kaya raya, mandiri, dan percaya diri. Mendengar kabar tentang akhlak mulia dan kejujuran Rasulullah membuat Khadijah mengutus asistennya untuk menawarkan kerjasama dagang dengan Rasulullah. Dari kerja sama dagang tersebut membuat Khadijah yakin tentang kemuliaan dan kejujuran Rasulullah.
Khadijah tertarik dengan Rasulullah dan ingin mengenal Rasulullah lebih dekat dan menyampaikan hal ini kepada Nafisah. Dari pernikahan bersama Rasulullah dikaruniai enam anak.
Kesetiaan dan Kemuliaan Khadijah
Khadijah adalah istri yang setia, taat, dan patuh kepada suami. Ketaatan kepada suaminya dengan menyerahkan seluruh harta yang dimiliki, tenaga, dan waktunya di jalan dakwah Rasulullah. Khadijah selalu mendukung dan menyediakan bekal dakwah Rasulullah. Ia juga merupakan orang pertama yang masuk Islam.
Kesetiaan Khadijah menemani suami dalam suka dan duka membuat Khadijah sebagai tulang punggung dakwah Rasulullah.
Pendukung utama dakwah Rasulullah
Dukungan utama Khadijah ketika Rasulullah menerima wahyu pertama di Gua Hira. Khadijah menemani Rasulullah yang ketakutan. Khadijah senantiasa menguatkan Nabi dengan mengatakan, “Sekali-kali janganlah takut! Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang miskin, penjamu tamu, serta penolong orang yang menegakkan kebenaran.” (HR. Bukhari)
Kemuliaan Khadijah ini dihadiahi oleh Allah rumah di surga yang terbuat dari mutiara. Sungguh kisah Khadijah ini untuk dicontoh, dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Menjadi wanita mulia yang dicintai Rasulullah.