Hari ini, genap satu tahun sejak kepergian Bapak pada hari Jumat, 13 Rabiul Awal 1445 H. Momen ini selalu membawa kenangan yang begitu kuat, membekas di hati kami. Hari itu, kami sekeluarga baru saja merayakan Maulid Nabi di rumah sakit dengan berbagi nasi kuning kepada sesama pasien. Tak ada yang menyangka bahwa itu akan menjadi hari-hari terakhir kami bersama Bapak.
Bapak adalah sosok yang begitu kuat keyakinannya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Beliau selalu mengajarkan kepada kami bahwa Allah adalah Yang Maha Baik, dan bahwa setiap takdir yang ditentukan-Nya adalah yang terbaik bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh berdoa dan memohon kepada-Nya. Pesan Bapak yang selalu teringat adalah untuk berdoa kepada Allah kapanpun dan dalam kondisi apapun. Beliau sering berkata, “Dalam doa ada kekuatan yang bisa mengubah takdir dan mendekatkan kita kepada kebaikan.”
Selain keyakinan yang mendalam kepada Allah, Bapak juga memiliki cinta yang begitu besar kepada Nabi Muhammad SAW. Empat puluh hari sebelum kepergian beliau, Bapak bermimpi bertemu dan berpelukan dengan Rasulullah. Mimpi itu diceritakannya dengan penuh haru, air mata membasahi pipinya saat ia menyampaikan kepada kami betapa indah pertemuan itu. Kami yakin, Bapak telah dipanggil ke sisi-Nya dengan penuh kedamaian, bersama Nabi yang begitu dicintainya.
Bapak bukan hanya seorang ayah yang penyayang, tapi juga seorang pendidik luar biasa. Meski hanya seorang guru honorer di sekolah swasta, dedikasi Bapak sebagai seorang guru begitu menginspirasi. Sejak kecil, saya bercita-cita menjadi guru karena melihat keteladanan Bapak. Saya masih ingat bagaimana Bapak setiap hari dengan sabar mengantarkan dan menjemput kami anak-anaknya ke sekolah dengan sepeda. Meski kehidupan sederhana, semangat dan pengabdian Bapak untuk mendidik anak-anaknya tak pernah luntur.
Kini, cucu-cucu Bapak pun tak lepas dari pengaruh akung mereka. Mereka juga ingin menjadi seperti Bapak, seseorang yang berpengaruh dan selalu dekat dengan masjid. Warisan Bapak sebagai sosok yang kuat dalam iman, guru yang berdedikasi, dan figur yang penuh cinta kepada keluarganya, tetap hidup dalam diri kami semua
Bapak, meskipun sudah setahun berlalu, kehadiran dan keteladananmu selalu menguatkan kami. Semoga Allah SWT melapangkan jalanmu, memberikan rahmat-Nya, dan menempatkanmu di tempat yang paling mulia di sisi-Nya. Al-Fatihah.