Halo Sahabat! Kali ini aku mau membahas sedikit tentang kemelut Usia Seperempat Abad atau bahasa kerennya QLC (Quarter Life Crisis).
Mau tahu? Yuk simak pembahasannya.
Berada di fase usia 20-an seringkali menjadikan seseorang mengalami kekhawatiran yang mendalam dan bingung menentukan arah tujuan dan pilihan hidupnya. Kondisi ini disebut dengan istilah Quarter Life Crisis. Ini merupakan fase yang dimulai pada usia pertengahan 20 tahun hingga awal 30 tahun. Di mana kamu merasa bingung dan tak tahu apa yang harus kamu lakukan.
Biasanya perasaan ini diawali seperti apakah pilihan hidup yang aku ambil sudah benar, ya?
Setelah perasaan itu muncul, kamu akan mulai mempertanyakn tentang pencapaian apa yang sudah kamu punya selama ini. Sehingga seringkali keadaan tersebut menimbulkan rasa anxiety atau cemas bahkan menimbulkan pikiran negatif tentang diri sendiri.
Quarter Life Crisis berkaitan erat dengan karir. Terutama kalau sahabat lagi di usia 20-30 tahun, usia produktif untuk berkarir. Jadi wajar saja kalau kamu suka membandingkan kesuksesan karir kita dengan orang lain, khususnya teman dekat sendiri.
Kenapa ya, kita mengalami Quarter Life Crisis?
Sahabat mungkin sedang mengalami fase Quarter Life Crisis, tapi sebenarnya kenapa sih kok bisa kita ada di posisi ini?
Fase ini biasanya muncul dari ekspektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Jadi kamu mau hidup seperti yang kamu bayangkan, ternyata berbeda dengan yang sebenarnya sedang kamu alami.
Aku sendiri merasa hidup seperti pakai “autopilot”. Di mana hidup seperti berjalan sendiri karena adanya campur tangan dari stereotip masyarakat yang membuat hidupku berjalan sesuai dengan ekspektasi mereka.
Tapi semakin aku dewasa, mulai muncul pikiran yang lebih luas dari hanya sekedar memenuhi ekspektasi lingkungan sekitar. So, ini yang membuatku bingung dengan apa yang sebenarnya paling sesuai dengan diri.
Nah, kebingungan tentang hidup inilah yang bisa membangunkan fase Quarter Life Crisis dalam hidup. Eits sahabat, kalau kita mampu memanfaatkan momen tersebut dengan baik, justru ini bisa menjadi kesempatan untuk menemukan jati diri.
Dari sini kamu bisa perlahan mengenal diri kamu sebenarnya, apa prioritas dalam hidup kamu, dan apa yang membuat kamu merasa bahagia dengan hidup yang kamu jalani. Apakah itu pekerjaan, hubungan, maupun finansial.
Sahabat, yuk atasi Quarter Life Crisis tanpa rasa takut yang berlebih
Kalau sahabat di manapun kamu berada sedang di fase ini, tenang, kamu tidak sendiri kok! Banyak juga orang di luar sana yang merasakan kebingungan dalam hidup, tak tahu harus ke mana, dan harus hidup seperti apa.
Daripada berlarut-larut dalam fase ini, lebih baik sahabat mulai mengenal diri dan membuat rencana hidup yang menjadikan kamu orang yang berharga dan worth it.
Aku punya 7 pelajaran hidup, yang mana sebenarnya 7 hal ini sudah mengerti dari lama, namun baru terasa meresap akhir-akhir ini. Berbagai peristiwa dan pengalaman pribadi yang terjadi padaku, membuat apa yang dulunya hanya aku mengerti, sekarang benar-benar aku pahami.
Yuk simak apa saja 7 pelajaran hidup yang aku maksud!
- Tidak usah ingin menang dari semua orang. Kamu harus tahu kapan harus berhenti, sama pentingnya dengan tahu kapan harus ngegas
- Jangan mengejar hal-hal yang tidak dibawa mati, sampai hidupmu menjadi setengah mati
- Salah satu cara terbodoh menggunakan uang adalah dengan menghabiskan uang untuk menunjukkan kalau kamu memiliki banyak uang
- Jangan merasa bersalah untuk memasang jarak dengan orang yang juga tidak merasa bersalah saat melukaimu
- Dalam perjalananmu bertumbuh lebih baik, akan ada orang-orang yang kamu kecewakan. Yaitu mereka yang lebih memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli apakah kamu jadi lebih baik atau tidak
- Kamu boleh saja berharap, asalkan kamu siap untuk menghadapi realita kalau yang kamu harapkan tidak terjadi
- Untuk menjadi judgemental, semua orang bisa. Tapi untuk jadi empati, hanya sedikit yang bisa. Karena untuk empati, seseorang harus memakai pikirannya
Meskipun terasa sangat berat, Quarter Life Crisis menjadi waktu yang tepat untuk evaluasi hidup yang dijalani dan membuat keputusan lebih baik.
Sahabat, prioritaskan hal-hal yang lebih besar terlebih dahulu. Jangan biarkan sesuatu yang tidak penting mengisi hidup kamu. Apabila hidup ini diisi dengan hal-hal yang tidak penting, maka kita akan kehilangan arti kehidupan itu sendiri.
Semoga bermanfaat!