Membangun budaya anak curhat dengan orang tua – Halo, Bunda! Pernah merasa iri tidak ketika melihat kedekatan orang tua di sekitar yang sangat dekat dengan anaknya bak sahabat karib? Tidak hanya terlihat dekat, anak juga terlihat dekat secara emosional hingga tidak canggung lagi untuk curhat atau sekadar mengobrol dengan orang tuanya.
Tidak perlu merasa iri lagi, Bun. Agar dekat dengan si buah hati, Bunda perlu cara-cara pendekatan yang sabar dan penuh ketelatenan. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan-kebiasaan tersebut akan membangun budaya anak curhat dengan orang tua tanpa canggung lagi.
Mau tahu tips-tipsnya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Daftar Isi
5 Tips Membangun Budaya Anak Curhat dengan Orang Tua Tanpa Rasa Canggung
Bunda, curhat sejatinya termasuk salah satu pola komunikasi efektif antara orang tua dan anak. Ketika budaya ini terjalin baik, pola komunikasi akan cenderung terbuka, jujur, dan apa adanya. Tentu, pola ini sangat baik untuk keharmonisan hubungan orang tua dan anak. Nah, untuk itu, orang tua bisa ikuti tips berikut ini.
Dari mata turun ke hati
Pernah dengar istilah ‘dari mata turun ke hati’? Itu tidak hanya berlaku bagi orang yang sedang jatuh cinta lho, Bunda. Ternyata, untuk menjalin kedekatan dengan anak, Bunda juga harus menatap mata si kecil secara langsung saat dia berbicara, terutama ketika tengah membahas sesuatu yang penting atau bersifat emosional.
Biasakan hal tersebut sejak anak masih berusia prasekolah. Itu akan membuat si kecil tahu kalau Bunda selalu tertarik dan mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian. Apalagi, sejatinya orang tua bisa menjadi sahabat terbaik untuk anak.
Menjadi pendengar yang baik
Tips satu ini memang kelihatannya mudah, namun sebenarnya cara membangun budaya anak curhat dengan orang tua dengan cara menjadi pendengar yang baik, jauh lebih kompleks penerapannya daripada yang terbayangkan. Sebagai orang tua, Bunda sering kali memberikan komentar atas apa yang anak-anak ceritakan, bahkan terkadang menyelanya.
Kadang, Bunda juga pasti terkesan tidak peduli karena merasa pembicaraan si kecil hanya hal sepele atau terlalu kekanak-kanakan. Mulai sekarang, cobalah untuk mencurahkan perhatian Bunda sepenuhnya ketika anak sedang berbicara. Sesekali, Bunda bisa memberikan pertanyaan agar mereka tahu kalau Bunda benar-benar mendengarkan topik pembicaraan.
Memberi pelukan
Perasaan tak melulu perlu kita ungkapkan dengan kata-kata. Bunda juga bisa mengungkapkannya melalui sebuah pelukan hangat. Terutama saat anak terlihat sedih dan diam tidak mau bicara saat ditanya, berikan mereka pelukan panjang dan hangat agar mereka merasa tenang, nyaman, dan lega. Pelukan, juga termasuk salah satu cara terbaik mengatasi anak menangis, tanpa bikin tangis.
Kemudian, Bunda bisa menanyakan dengan pelan-pelan penyebab mereka murung. Dengan begitu, anak akan lancar mengatakan semua perasaannya kepada Bunda karena merasa aman di dalam pelukan hangat kita. Otomatis, kedekatan Bunda dan anak juga semakin terjalin erat.
Mengikuti dunianya
Orang tua wajib tahu dunia anak-anaknya, seperti hobi, makanan kesukaan, teman baiknya, dan sebagainya. Dengan mengetahui atau mengikuti dunia anak, maka Bunda juga semakin dekat dengan dunianya dan anak merasa senang karena memiliki teman yang bisa diajak melakukan kegiatan kesukaannya.
Tak perlu sungkan untuk mencari tahu apapun yang disukai si kecil dengan bertanya dan mengikutinya. Sebab, hal ini juga merupakan salah satu cara membangun budaya anak curhat dengan orang tua.
Anak-anak adalah individu yang penting
Bunda, meskipun masih kecil, jangan pernah menganggap anak-anak sebagai pribadi yang lemah dan tidak mendapatkan hak untuk berbicara. Anggaplah anak sebagai individu yang penting di keluarga sehingga orang tua juga harus mendengarkan pendapat mereka.
Ketika Bunda sedang sibuk atau merasa letih, jangan buat si kecil merasa dia adalah pengganggu atau merepotkan. Berikan pengertian agar mereka mengerti dan tidak merasa ditolak saat Bunda tidak menuruti keinginannya.
Kedekatan orang tua dengan anak haruslah terjalin sejak anak masih berusia dini. Mulailah membangun budaya anak curhat dengan orang tua agar tidak ada lagi kecanggungan dan anak bebas mengutarakan isi hatinya.
Berikutnya, jangan lelah untuk selalu menambah wawasan parenting kita ya, Parents. Semoga informasi ini mencerahkan dan memberikan manfaat.