Cara menggendong bayi yang benar – Banyak orangtua yang masih takut atau bahkan belum memahami cara yang tepat untuk menggendong bayi. Tubuh bayi terlihat lemah dan rapuh. Sebab itulah, banyak orangtua yang masih takut dan khawatir ketika akan menggendong buah hatinya. Padahal dengan menggendong bayi, terdapat banyak manfaat yang bisa Bunda dan si Kecil rasakan.
Melansir Ayo Jenius, orang tua memang harus berhati-hati ketika menggendong bayi, apalagi bayi yang baru lahir. Hal ini karena, dia belum mampu menopang kepalanya sendiri dengan baik dan ubun-ubunnya masih sangat rentan mengalami cidera atau guncangan.
Oleh sebab itu, penting untuk setiap orangtua mengetahui dan mampu mempraktikan cara menggendong bayi yang benar. Bagi Bunda yang belum tahu, simak ulasan berikut ini, ya!
Menimang bayi
Menimang merupakan metode menggendong yang paling sering para orang tua lakukan. Pertama-tama, Bunda perlu menempatkan salah satu lengan di bagian bawah leher dan kepala buah hati. Lalu, tangan yang satunya berada pada bagian bokong bayi.
Angkat buah hati dengan pelan. Sesuaikan posisinya sampai si Kecil merasa nyaman. Kepala dan lehernya harus berasa pada lengan bagian dalam atau lipatan lengan. Bunda bisa mengayun si Kecil secara perlahan.
Menggendong dengan cara ini bisa Bunda lakukan ketika menyusui buah hati. Posisi ini sangat baik untuk bertatapan langsung dan berkomunikasi dengan bayi.
Memeluk bayi
Cara ini bisa Bunda lakukan setelah selesai menyusui. Posisi ini bertujuan untuk membuat buah hati bersendawa. Tubuh bayi harus sejajar dengan dada Bunda dan letakkan bagian kepalanya di bahu Bunda.
Letakkan satu tangan di antara bagian kepala dan leher bayi. Selanjutnya, tangan Bunda yang satunya menopang bokong si Kecil. Menggendong dengan cara ini dapat membuat bayi yang rewel menjadi tenang dan nyaman sehingga cepat tertidur.
Menyangga perut bayi
Umumnya, menggendong dengan posisi tengkurap bisa membuat bayi cepat tenang ketika rewel. Posisikan buah hati dalam posisi tengkurap di atas lengan Bunda. Bagian kepala dan lehernya menghadap ke siku, lalu topang kedua kaki si Kecil dengan tangan Bunda.
Kenyamanan ketika melakukan cara ini sangat bergantung pada panjang lengan Bunda. Apabila tangan Bunda tidak terlalu panjang, maka baringkan bayi di atas pangkuan dengan tengkurap. Jangan lupa topang kepala dan lehernya.
Bunda memerlukan kain atau gendongan ketika ingin menggendong buah hati. Alat ini akan membantu Bunda menggendong tanpa menggunakan tangan sebagai penyangga. Selain itu, gendongan modern juga bisa memudahkan dalam mengatur posisi bayi.
Hal yang perlu diperhatikan
Ketika menggendong buah hati, hindari menggerakan tubuhnya dengan terlalu kencang. Hal ini karena guncangan yang berlebihan dapat menyebabkan pendarahan otak atau shaken baby syndrome. Keadaan ini merupakan risiko jika salah menggendong bayi serta bisa menyebabkan bayi meninggal.
Kondisi ini dapat terjadi sampai anak usia 5 tahun. Tetapi, lebih berisiko ketika anak usia 6 – 8 minggu. Sebab itu, ketika membaringkan atau menimang anak harus dengan perlahan. Apabila Bunda masih ragu untuk sering menggendong buah hati. Cukup baringkan dia di atas pangkuan saja.
Bunda dapat mempraktikan cara mengendong bayi di atas agar mendapat posisi yang nyaman untuk Bunda dan si Kecil. Jangan merasa ragu dan khawatir yang berlebihan dalam menggendong bayi.
Apabila Bunda masih ingin mencari informasi lebih lengkap mengenai cara menggendong bayi yang benar. Bunda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Si Kecil akan mendapat pemeriksaan dan perawatan sesuai dengan keluhannya. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat!