Cara mengatasi anak muntah – Bagi orang berusia dewasa, muntah adalah kondisi yang sebisa mungkin dihindari. Pemicunya juga beragam, seperti saat mabuk perjalanan, merasa jijik atas sesuatu yang dilihat atau dicium, atau juga mual ketika hamil bagi para wanita. Tetapi, muntah yang terjadi pada anak kemungkinan memiliki pertanda yang lebih kompleks atau bahkan harus diwaspadai sebagai gejala suatu penyakit.
Namun, pada suatu kondisi yang tertentu, itu hanya sebuah fase normal respon tubuh terhadap beberapa faktor pemicunya. Apabila anak muntah disertai dengan demam, dapat dikaitkan dengan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang mengganggu pencernaan.
Ada banyak hal yang perlu Bunda tahu sebelum membuat diagnosa sendiri di rumah serta cara mengatasi anak muntah.
Daftar Isi
Panduan Lengkap Cara Mengatasi Anak Muntah
Pada artikel kali ini, Catatan Arin akan menguraikan penyebab, gejala, dan bagaimana cara mengatasi anak muntah yang bisa Bunda lakukan di rumah.
Penyebab anak muntah
Merujuk pada informasi dari Klikdokter, penyebab anak muntah yang paling sering dialami si kecil karena adanya infeksi yang menyerang saluran pencernaan. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang umum terjadi. Di antaranya:
1. Batuk berdahak
Lendir atau dahak yang telah menumpuk di dinding tenggorokan, akan turun menuju saluran pencernaan dan menyebabkan anak mengalami batuk. Pada kondisi tersebut, tubuh si kecil akan memberi respon dengan mencoba memuntahkannya keluar karena dianggap sebagai suatu benda asing.
Jadi, Bunda tidak perlu khawatir karena anak mengalami muntah ketika dalam keadaan batuk dan pilek adalah suatu hal yang wajar.
2. Keracunan makanan
Kondisi ketika anak keracunan makanan mungkin adalah hal yang paling ditakuti orang tua, termasuk Bunda saat anak mengalami muntah-muntah hebat.
Makanan yang menyebabkan anak keracunan itu akan direspon oleh saluran pencernaan dan mencoba mengeluarkannya dengan cara memuntahkannya. Biasanya, muntah karena keracunan makanan disertai gejala pusing, sakit perut, diare dan badan yang lemas.
Itulah mengapa, bunda harus selalu memperhatikan pentingnya balita makan makanan sehat untuk menjaga dari gangguan pencernaan dan kesehatan lainnya.
3. Stress dan depresi
Secara psikologis, ketakutan yang berlebihan dan perasaan tidak nyaman ternyata juga bisa menjadi penyebab anak muntah. Kondisi ini biasanya terjadi ketika anak dalam keadaan yang tertekan, seperti hari pertama masuk sekolah atau hal lainnya.
Maka, faktor pemicu anak muntah juga bisa melalui faktor psikis, tidak hanya faktor fisik yang bisa menyebabkan anak mengalami muntah-muntah. Kadang, terlalu lama main gadget menjadikan kondisi mata dan kepala anak rawan pusing, lalu menyebabkan muntah.
Jika sudah demikian, Bunda perlu mencari cara mengatasi anak kecanduan gadget dengan segera. Karena jika dibiarkan berlalu, kecanduan gadget bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
4. Mabuk perjalanan
Bunda sering mendapati anak muntah saat melakukan perjalanan jauh? Itu namanya mabuk perjalanan. Hal tersebut merupakan respon alami tubuh bagi anak-anak yang tidak terbiasa melakukan perjalanan jauh menggunakan kendaraan.
Mabuk perjalanan ini disebabkan oleh kebingungan otak yang merespon sinyal dari mata, telinga, serta sensor sendi saat kendaraan tengah bergerak.
5. Benturan di kepala
Benturan keras di bagian kepala juga menjadi penyebab anak muntah selanjutnya. Biasanya, terjadi akibat aktivitas fisik seperti berolahraga dan bermain di luar ruangan.
Benturan tersebut dapat mengakibatkan gegar otak dan muntah-muntah. Kondisi seperti ini biasanya diikuti oleh gejala lain, seperti sakit kepala, kesulitan saat berdiri, berjalan tidak seimbang, dan bicaranya kurang jelas.
6. Infeksi
Beberapa penyakit infeksi yang menyebabkan anak bisa muntah-muntah antara lain, infeksi saluran kemih, infeksi saluran telinga, flu, pneumonia, bahkan meningitis. Bisa juga karena flu perut atau alergi makanan.
Jika anak Bunda mempunyai alergi pada makanan tertentu, anak akan muntah dan akan mengalami gejala kulit gatal, memerah, serta bengkak di area wajah dan langit-langit mulut.
Cara mengatasi anak muntah akibat alergi tersebut dengan meminumkan obat alergi atau memeriksakannya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
7. Radang usus buntu
Radang usus buntu atau sering disebut Apendisitis akan menyebabkan perut anak terasa nyeri dan akan semakin parah setelah beberapa hari.
Hal tersebut juga menjadi penyebab anak muntah yang harus Bunda waspadai. Bawa ke dokter agar mendapatkan perawatan medis.
8. Menangis
Saat anak menangis, hal itu akan menjadi pemicu dari refleks muntah atau gag reflex di dalam tubuh. Penyebab anak muntah satu ini diakibatkan pergerakan otot di sekitar tenggorokan ketika anak sedang menangis.
Cara membedakan jenis muntah
Bunda perlu membedakan jenis muntah pada anak agar tahu cara mengatasi anak muntah atau memberikan pertolongan pertama anak muntah dengan benar. Ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai oleh Bunda, karena bisa saja anak muntah memiliki pertanda suatu penyakit yang parah.
Berikut ini merupakan beberapa tanda ketika anak muntah dan masih dianggap wajar, yaitu:
- Nafsu makan yang normal
- Masih aktif bermain
- Responsif
- Anak tidak mengeluarkan darah atau cairan empedu
- Muntah yang dialami tidak lebih dari 24 jam
Muntah bayi yang baru lahir juga termasuk kategori normal. Itu disebabkan karena bayi masih melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar dan makanan yang masuk ke tubuhnya.
Namun, beberapa kondisi di bawah ini perlu diwaspadai oleh Bunda, di antaranya:
- Tubuh anak terlihat lemas
- Kulitnya pucat
- Nafsu makan yang hilang
- Mulut kering
- Nafas jadi pendek
- Anak mengeluarkan darah dan cairan empedu
- Menangis tanpa air mata yang keluar
- Diare
- Perut bengkak
- Anak muntah lebih dari 24 jam
Pertolongan pertama anak muntah
Bunda, jangan panik dan berusaha untuk tetap tenang ketika menghadapi anak yang mengalami muntah-muntah. Selain memberikan obat muntah anak tradisional atau pun obat dari apotik, Bunda bisa melakukan beberapa cara mengatasi anak muntah saat di rumah berikut ini.
1. Biarkan anak beristirahat
Pertolongan pertama anak muntah yang bisa Bunda lakukan adalah dengan membiarkan anak untuk beristirahat. Bunda bisa memosisikan anak agar tetap tegak, berbaring tengkurap atau miring.
Hal ini dilakukan agar si kecil tidak menghirup muntahannya ke dalam saluran pernapasan atau paru-paru.
2. Berikan asupan cairan yang cukup
Tujuan dari memberi asupan cairan yang cukup setelah anak mengalami muntah-muntah ialah agar anak tidak mengalami dehidrasi. Bunda bisa memberikan cairan berupa ASI, air putih, air madu atau oralit.
Lakukan secara perlahan dan bertahap ketika kondisi perut anak sudah mulai tenang selama 30 menit atau lebih. Hal ini merupakan pertolongan pertama anak muntah sebelum Bunda membawanya ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.
3. Hindari makanan yang sulit dicerna
Menghindari makanan yang sulit dicerna juga merupakan cara mengatasi anak muntah. Contoh makanan yang sulit dicerna ialah makanan yang mengandung lemak. Bunda perlu mengupayakan hanya memberi makanan sehat untuk balita agar si kecil sehat terjaga.
Sebagai gantinya, Bunda bisa menyediakan makanan sehat seperti sereal, roti, sayuran, sup kaldu, serta buah-buahan ketika kondisi anak sudah normal kembali.
Anak muntah tanpa demam, ini cara mengatasinya
Bunda dan pasangan bisa melakukan cara mengatasi anak muntah sendiri di rumah dengan obat-obatan yang tersedia. Namun, Bunda jangan sampai panik dan tetap tenang ketika mendapati si kecil mengalami muntah-muntah.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Bunda untuk menangani anak muntah tanpa demam.
1. Minumkan oralit
Agar anak tidak mengalami dehidrasi setelah muntah, Bunda bisa meminumkan cairan elektrolit atau oralit sebagai obat. Tunggu kondisi anak stabil terlebih dulu sebelum diberikan oralit.
Cairan tersebut mengandung gula dan mineral yang baik untuk menggantikan unsur yang hilang dari tubuh akibat muntah. Bunda juga bisa memberikan minuman selain oralit seperti air madu atau ASI bagi bayi yang mengalami muntah.
2. Minum teh atau jahe hangat
Rasa mual serta perut tidak nyaman yang dirasakan anak bisa dihilangkan dengan meminumkan teh hangat atau jahe hangat. Dengan begitu anak akan kembali merasa nyaman setelah mengeluarkan semua isi perutnya melalui muntah.
3. Sup kaldu
Apabila si kecil sudah berhenti muntah dan siap untuk mendapatkan asupan makanan, Bunda bisa memberikan sup kaldu yang akan membantu mencegah dehidrasi sekaligus memberikan rasa nyaman di perutnya.
Jangan berikan makanan dengan terburu-buru, lakukan secara bertahap hingga perut sudah siap menerima semua makanan seperti sebelumnya.
4. Buah dan sereal
Bunda perlu melakukan observasi dari kapan anak muntah tanpa demam terakhir kali. Kemudian, siapkan makanan padat untuk mengisi perutnya yang kosong.
Makanan yang dianjurkan untuk memulihkan kondisi tersebut adalah buah dan sereal. Jika si kecil tidak lagi muntah setelah 24 jam, maka perut sudah bisa diisi dengan makanan normal seperti biasa.
Cara mengatasi anak muntah karena masuk angin
Muntah yang terjadi pada anak tidak hanya disebabkan oleh infeksi atau ketika anak mengalami demam. Bisa saja karena masuk angin. Bunda pasti kebingungan untuk mengatasi anak yang muntah karena masuk angin.
Jangan langsung panik ya, Bun! Berikut ini adalah pertolongan pertama yang bisa Bunda lakukan pada anak yang muntah akibat masuk angin.
1. Posisikan anak untuk tidur menyamping
Cara mengatasi anak muntah yang disebabkan oleh masuk angin ialah dengan memosisikan anak untuk tidur menyamping. Posisi tidur tersebut akan memudahkan sisa muntahan anak mengalir ke luar.
Hal itu juga bisa membuat si kecil tidak tersedak atau menelan kembali muntahannya. Apabila tak sengaja menelan muntahan, anak akan berisiko terkena pneumonia karena benda asing yang terhirup oleh paru-paru.
2. Berikan larutan elektrolit/oralit
Larutan elektrolit yang lebih dikenal dengan nama oralit ini merupakan larutan yang mengandung garam, gula, serta mineral yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Untuk mengatasi anak muntah karena masuk angin, Bunda bisa memberikan oralit pada anak agar cairan tubuh yang keluar melalui muntahan tadi terganti dan tidak mengalami kondisi dehidrasi.
Dilansir dari Current Gastroenterology Reports, larutan elektrolit atau oralit telah terbukti manjur untuk mencegah dehidrasi berkat kandungan glukosa yang ada akan merangsang natrium menyerap cairan di usus anak.
Rekomendasi obat muntah untuk anak
Bunda, cara mengatasi anak muntah bisa dengan memberikan si kecil obat tradisional atau obat-obatan yang bisa didapatkan di apotek. Berikut rekomendasi obat muntah untuk anak yang bisa Bunda berikan pada si kecil apabila mengalami muntah-muntah.
Obat muntah anak tradisional
Jika anak mengalami muntah di malam hari, dan apotek di dekat rumah sudah tutup, Bunda bisa menggunakan cara alternatif dengan memberikan obat muntah anak tradisional yang bisa diracik sendiri di rumah.
1. Cracker/Roti tawar
Rekomendasi obat muntah untuk anak yang pertama adalah cracker tawar. Makanan tersebut dianggap dapat menyerap asam lambung.
Bunda juga bisa memberikan roti kering atau nasih putih untuk dikonsumsi ketika si kecil mengalami muntah akibat gastroenteritis.
2. Air lemon
Obat muntah tradisional yang bisa Bunda berikan selanjutnya adalah air lemon. Kandungan vitamin C dan antioksidan yang terkandung di dalam lemon dapat meningkatkan imunitas tubuh anak.
Namun, Bunda harus menetralisir rasa asam lemon yang tinggi dengan mencampurkan 1 sdt air perasan lemon dengan 1 sdt madu.
3. Jahe
Ternyata, jahe juga bisa menjadi obat muntah anak tradisional, lho! Bunda coba berikan anak satu cangkir teh jahe yang sudah dicampur dengan madu.
Jahe diketahui bisa menenangkan dan mampu meningkatkan sirkulasi darah sekaligus meredakan gejala diare.
4. Kayu manis
Kayu manis juga bisa menjadi rekomendasi obat muntah untuk anak, karena memiliki fungsi meringankan rasa mual yang berlebihan. Caranya, masukkan satu potong kayu manis ke dalam cangkir berisi air panas, lalu diamkan selama 10 menit.
Kemudian, angkat kayu manis dan berikan madu jika diperlukan. Untuk mendapatkan manfaatnya, Bunda bisa memberikannya pada anak minimal tiga kali sehari.
5. Air tajin
Siapa yang menyangka kalau air rebusan beras ini bisa menjadi obat muntah anak? Air tajin dipercaya dapat mengatasi kondisi gastroenteritis atau flu perut. Akan tetapi, Bunda jangan menggunakan air tajin sebagai satu-satunya obat muntah yang akan memenuhi kebutuhan asupan cairan tubuh anak.
6. Minyak aromaterapi
Cara mengatasi anak muntah yang lain dengan cara memberikan minyak aromaterapi. Teteskan minyak ke kapas, lalu Bunda berikan pada anak agar menghirup aromanya.
Beberapa minyak aroma terapi yang bisa Bunda gunakan adalah minyal lavender, lemon, mawar, peppermint, dan cengkeh.
Rekomendasi Obat di apotek untuk anak muntah
Selanjutnya, ini merupakan beberapa rekomendasi obat muntah untuk anak yang diberikan oleh dokter sebagai langkah penanganan pertama. Apa saya? Yuk disimak baik-baik!
1. Ondansetron
Merk obat muntah ondansetron ini hanya bisa dikonsumsi dengan takaran dosis serta waktu pemberian di bawah pengawasan dokter. Obat ini bisa Bunda berikan pada si kecil yang mengalami mual dan muntah karena muntaber akut.
Jika anak mengalami efek samping seperti diare, sembelit, pusing, atau wajah memerah, segera konsultasikan pada dokter.
2. Metoclopramide
Rekomendasi obat muntah untuk anak berikutnya ini termasuk dalam prokinetik. Metoclopramide tidak hanya bisa mengurangi rasa mual dan ingin muntah, tetapi juga bisa mempercepat proses pencernaan di lambung.
Merk obat satu ini umum digunakan pada anak yang memiliki gejala GERD. Adapun efek samping yang perlu Bunda perhatikan dari metoclopramide di antaranya diare, kantuk, sakit kepala, mulut kering dan kram perut.
3. Domperidone
Sama dengan merk obat sebelumnya, domperidone berguna untuk memperlancar proses pencernaan pada lambung dan usus si kecil, sekaligus akan menghambat sinyal muntah pada anak.
Domperidone dapat diberikan pada si kecil sebagai cara mengatasi anak muntah yang diakibatkan kekenyangan saat makan atau efek samping obat lain. Anak mungkin akan merasakan kantuk, sakit kepala, kram perut, mulut kering, atau diare saat mengonsumsi obat ini.
4. Dimenhydrinate
Dimenhydrinate biasanya digunakan untuk mencegah atau mengobati rasa mual akibat mabuk perjalanan. Rekomendasi obat muntah untuk anak satu ini merupakan obat muntah anak yang berusia 2 tahun.
Jadi, tidak disarankan Bunda memberikannya pada anak yang berusia di bawah 2 tahun. Bunda perlu resep dokter untuk mengonsumsi dimehydrinate agar tahu takaran serta pemberian waktu yang tepat pada si kecil.
Nah Bunda, demikianlah uraian kami seputar cara mengatasi anak muntah yang bisa Bunda terapkan di rumah. Apabila cara-cara di atas belum membawa perubahan yang signifikan, sebaiknya Bunda membawa si kecil ke dokter.
Yukk Bunda, selalu ikuti berita Parenting terkini yang inspiratips hanya di Caratan-Arin.com. Semoga bermanfaat dan mencerahkan!